Tapi... pernahkah kita bertanya, apakah ucapan ini tepat secara tata bahasa Arab?
Nah, berikut ini adalah #KulTwit Salim A. Fillah (@salimafillah) di Twitter tentang tuntunan mengucap "SubhanaLLAH" dan "Masya'aLLAH" yang tepat berdasarkan syariat Islam.
Selamat menyimak.. ;)
Oya, sebelumnya jangan lupa follow account Twitter-ku juga yah di @arfianti :p
- Secara umum, menyebut asma Allah & berdzikir kepadaNya ialah kebaikan tertuntunkan. Menyertakan Allah dalam tiap kejadian adalah niscaya.
- Dan tiap penyebutan nama Allah yang bermakna khusus tentu memiliki tempat sesuai tuntunan. Semisal; Istirja' diucap saat kita bermusibah.
- Nah; bagaimana dengan ucapan "SubhanaLlah" & "MasyaaLlah"? Ada 2 yang mengikatnya; tuntunan Quran-Sunnah & kebiasaan dalam Bahasa Arab.
- Al Quran menuturkan; SubhanaLlah digunakan dalam mensucikan Allah dari hal yang tak pantas. "Maha Suci Allah dari mempunyai anak, dari..
- ..apa yang mereka sifatkan, mereka persekutukan, dll." Ayat-ayat berkomposisi ini sangatlah banyak. Juga, SubhanaLlah digunakan untuk..
- ..mengungkapkan keberlepasan diri dari hal menjijikkan semacam syirik (QS 34: 40-41), dihinakannya Allah tersebab kita (QS 12: 108) dll.
- Bukankah ada juga pe-Maha Suci-an Allah dalam hal menakjubkan? Uniknya, Al Quran menuturnya dengan kata ganti kedua (QS 3: 191), atau..
- ..kata ganti ketiga yang tak langsung menyebut asma Allah (QS 17: 1 dll). Sedangkan ia juga terpakai pada; me-Maha Suci-kan Allah dalam..
- ..menyaksikan bencana & mengakui kezhaliman diri (QS 68: 29), menolak fitnah keji yang menimpa saudara (QS 24: 16). Bagaimana Hadits-nya?
- "Kami apabila berjalan naik membaca takbir, & apabila berjalan turun membaca tasbih." (HR Al Bukhari, dari Jabir). Jadi "SubhanaLlah"..
- ..dilekatkan dalam makna "turun", yang kemudian sesuai dengan kebiasaan orang dalam Bahasa Arab secara umum; yakni menggunakannya..
- ..tuk mengungkapkan keprihatinan atas suatu hal kurang baik di mana tak pantas Allah SWT dilekatkan padanya. Adalah Gurunda @kupinang..
- ..yang pernah memiliki pengalaman memuji seorang Gurunda lain nan asli Arab dengan "SubhanaLlah", kemudian mendapat jawaban tak dinyana.
- "AstaghfiruLlahal 'Adhim; 'afwn Ustadz; kalau ada yang bathil dalam diri & ucapan ana; tolong segera Ant luruskan!", kira-kira demikian.
- Bagaiamana simpulannya? Dzikir tasbih secara umum adalah utama, sebab ia dzikir semua makhluq & tertempat di waktu utama pagi & petang.
- Adapun dalam ucapan sehari-hari, mari membiasakan ia sebagai pe-Maha Suci-an Allah atas hal yang memang tak pantas bagi keagunganNya.
- Bagaimana dengan "MasyaaLlah"? QS 18: 39 memberi contoh; ia diucapkan atas kekaguman pada aneka kebaikan melimpah; kebun, anak, harta.
- Sungguh ini semua terjadi atas kehendak Allah; kebun subur menghijau jelang panen; anak-anak yang ceria menggemaskan, harta yang banyak.
- Lengkapnya; "MasyaaLlah la quwwata illa biLlah", kalimat ke-2 menegaskan lagi; tiada kemampuan mewujudkan selain atas pertolongan Allah.
- Pun demikian dalam kebiasaan lisan berbahasa Arab; mereka mengucapkan "MasyaaLlah" pada keadaan juga sosok yang kebaikannya mengagumkan.
- Demikianlah pengalaman menghadiri acara Masyaikh; & membersamai beberapa yang sempat ke Jogokariyan; dari Saudi, Kuwait, Syam, & Yaman.
- Di antara mereka ada yang berkata, "MasyaaLlah" nyaris tanpa henti, kala di Air Terjun Tawangmangu, Bonbin Gembiraloka, & Gunung Merapi.
- Simpulannya; "MasyaaLlah" adalah ungkapan ketakjuban pada hal-hal yang indah; dan memang hal indah itu dicinta & dikehendaki oleh Allah.
- Demi ketepatan makna keagunganNya & menghindari kesalahfahaman; mari biasakan mengucap "SubhanaLlah" & "MasyaaLlah" seperti seharusnya.
- Membiasakan bertutur sesuai makna pada bahasa asli insyaaLlah lebih tepat & bermakna. Tercontoh; orang Indonesia bisa senyum gembira..
- ..padahal sedang dimaki. Misalnya dengan kalimat; "Allahu yahdik!". Arti harfiahnya; "Semoga Allah memberi hidayah padamu!" Bagus bukan?
- Tetapi untuk diketahui; makna kiasan dari "Allahu yahdik!" adalah "Dasar gebleg!" ;D Jadi, mari belajar tanpa henti & tak usah memaki;)
- Demikian Shalih(in+at), bincang tentang "SubhanaLlah" & "MasyaaLlah"; moga manfaat. Harap menyimak dari no (1) agar tak keliru. Salam:)
0 comments:
Post a Comment
Jangan Lupa Komentarnya Yah