Komponen utama pembentuk otak adalah lemak, sedangkan komponen pembentuk sel-sel saraf baru di dalam otak adalah protein. Selain itu, vitamin dan mineral tertentu juga berperan untuk pertumbuhan otak. Salah satu zat gizi penting dalam perkembangan otak adalah sphingomielin.
Kebutuhan tubuh akan sphingomielin tergantung pada makanan yang dikonsumsi setiap hari dan hasil sintetis sphingomielin itu sendiri dalam tubuh. Sekitar 0,1 - 1 persen lemak susu sapi terdiri atas fosfolipid, yang 30 persennya merupakan sphingomielin. Seperti susu ternak, ASI juga mengandung sphingomielin dalam jumlah memadai.
Sphingomielin sendiri banyak terdapat pada kolesterol LDL dan kolesterol HDL. Itulah alasan konsumsi kolesterol tetap penting bagi perkembangan otak anak. Menanamkan sikap fobia kolesterol pada anak-anak tidaklah tepat.
Sama seperti AA dan DHA, sphingomielin berperan penting dalam pembentukan dan fungsi kerja sel saraf yang optimal. Namun berbeda dengan AA dan DHA, sphingomielin memainkan peran dalam pembentukan mielin. Mielin itu sendiri berfungsi sebagai "selimut" sel saraf, sehingga membantu impuls pada sel saraf tersebut.
Mielin berfungsi untuk mempercepat impuls dari satu sel saraf ke sel saraf, otot, atau sel target lainnya. Fungsi ini menjadikan sphingomielin mulai dilirik para ilmuwan untuk diteliti lebih jauh, yaitu seberapa penting perannya dalam perkembangan sel saraf yang baik dan sehat.
Menurut Dr. Arthur R. Jensen, ahli saraf dari Fakultas Ilmu Pendidikan Kedokteran di University of California, Amerika Serikat, kecepatan pengantaran pesan oleh sel-sel saraf seseorang merupakan salah satu faktor yang menunjukkan tingkat kecerdasannya.
Sumber :
http://kesehatan.kompas.com/read/xml/2009/11/07/1109168/sphingomielin.dibutuhkan.otak
0 comments:
Post a Comment
Jangan Lupa Komentarnya Yah